Sempat Tak Masuk Sekolah, Siswi SMK Ditemukan Tewas di Kosan

URBANBOGOR.COM – Warga Desa Suka Cita, Kecamatan dempo selatan, dihebohkan dengan penemuan mayat seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tewas di kosannya.

Korban (17) ditemukan tewas tergantung di kosannya menggunakan kain batik. siswi SMK tersebut adalah warga Desa Semidang Alas, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam.

siswi SMK tersebut ditemukan pertama kali oleh teman satu sekolahnya.

Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2023 Khusus Warga Jawa Tengah, Yuk Segera Daftar!

Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Irawan Slk melalui Kasat Reskrim AKP Mursal Mahdi mengatakan, korban (17) merupakan siswi SMK yang tinggal di Semidang Alas.

Korban sengaja ngekos karena tempat tinggalnya dekat dengan sekolahnya.

“Sebelum ditemukan tewas, sehari sebelumnya pada hari Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 17.30 WIB, korban ini pulang dari rumah bibinya. Diketahui sejak pulang dari rumah bibinya, korban tersebut mengunci diri di dalam kamar kosnya,” ucap Kasat.

Baca Juga: Hakim Pengadilan Negeri Surabaya: Angin Merubah Arah Gas Air Mata, Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas

Kemudian pada esok harinya, kedua teman korban Adelia (17) dan Miniarti (17) pada Kamis (16/3/2023), sekitar pukul 10.30 WIB, kedua temannya ingin melihat atau mengunjungi si korban, dikarenakan sudah beberapa hari korban tidak masuk sekolah.

Ketika kedua teman korban sampai di kosan, mereka terus memanggil nama si korban tetapi tidak ada sahutan dari dalam, karena penasaran akhirnya mengintip dari jendela.

“Kedua teman korban sempat mengintip dari jendela, keduanya terkejut melihat temannya itu sudah tergantung. Melihat hal itu, mereka jadi berteriak dan meminta bantuan warga sekitar,” katanya.

Baca Juga: Gempa Kulon Progo DIY Tidak Berpotensi Tsunami

Setelah mendengar suara teriakan dari kedua teman korban, warga setempat mulai berdatangan dan berusaha untuk masuk ke dalam kosan, kemudian menurunkan tubuh korban.

“Korban ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi tergantung di kamarnya, dengan ketinggian 2,5 meter, dan dengan posisi leher terikat kain selendang batik berwarna coklat,” jelasnya.