5 Orang Terduga Teroris Diamankan Densus 88 dan Polda Sulawesi Tengah Jelang Bulan Puasa 2023

 

Informasi ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulteng melalui Kasubbid Penmas Kompol Sugeng Lestari pada Jumat, 17 Maret 2023 di Palu.

 

Menurut Kasubbid Penmas, Densus 88 AT Polri dibantu Polda Sulteng telah mengamankan kelima orang terduga teroris tersebut. 

 

Mereka adalah empat warga Kota Palu yang bernama AF (41), KB (52), MA (42), dan ZA (42), serta satu warga Kabupaten Sigi yang bernama RA (46). 

 

 

Para terduga teroris ini diduga terlibat dalam kelompok jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan saat ini sedang dalam tahap pemeriksaan oleh Densus 88 AT Polri.

 

Kasubbid Penmas juga menyebutkan bahwa selama penggeledahan tersebut, Densus 88 AT Polri berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa 13 buah buku.

 

3 bundel dokumen yayasan, sebilah parang, 5 bilah pisau lempar, 1 bilah pisau lipat, 3 buah teleskop, 9 buah busur panah, 1 pucuk senapan angin, dan barang-barang lainnya.

 

 

Kompol Sugeng juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melaksanakan aktivitas seperti biasa. 

 

Dengan penangkapan kelima orang terduga teroris tersebut, diharapkan bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa masih ada oknum yang tidak menginginkan terjadinya pembangunan yang aman, lancar, dan kondusif di Provinsi Sulawesi Tengah.

 

Penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88 AT Polri dan Polda Sulawesi Tengah tersebut menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam memberantas terorisme di Indonesia. 

 

 

Terorisme adalah tindakan kejahatan yang sangat merugikan negara dan masyarakat. 

 

Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penindakan terhadap teroris dan kelompok terorisme harus selalu dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat.

 

Meskipun penangkapan ini berlangsung dengan cepat dan sukses, hal ini tidak menjamin bahwa ancaman terorisme sudah sepenuhnya hilang. 

 

Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada dan melaporkan kegiatan atau tindakan yang mencurigakan kepada pihak berwenang agar dapat segera ditindaklanjuti.

 

Di samping itu, penting juga bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam mencegah dan memberantas terorisme. 

 

Selain itu, dibutuhkan pendekatan yang holistik dan terintegrasi dalam penanganan terorisme, tidak hanya dalam bentuk penangkapan dan penggeledahan.

 

Namun juga melalui edukasi dan pengembangan kemampuan serta keberdayaan masyarakat dalam mengantisipasi paham terorisme.***